Headlines News :
Box 1 Image 1 Box 1 Image 1 Box 1 Image 2 Box 1 Image 3
Box 2 Image1 Box 2 Image 2 Box 2 Image 3
Box 3 Image 1 Box 3 Image 2 Box 3 Image 3
Box 4 Image 1 Box 4 Image 2 Box 4 Image 3 Box 4 Image 3
Box 5 Image 1 Box 5 Image 2 Box 5 Image 3
Home » » Dampak Pemanasan Global terhadap Kehidupan Manusia

Dampak Pemanasan Global terhadap Kehidupan Manusia

Written By Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia on Kamis, 08 Maret 2012 | 22.18

Pendahuluan

Pemanasan global atau yang lebih dikenal “global Warming”, sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Hal ini lebih sering dibicarakan setelah dampak dari fenomena tersebut dirasakan oleh masyarakat dunia. Di Indonesia, banyak terjadinya bencana banjir, kebakaran hutan, merebaknya wabah penyakit menular, dan musim yang tak menentu disinyalir merupakan imbas pemanasan global. Pemanasan global ini juga sering disebut “efek rumah kaca”. Jika orang awam mendengar istilah tersebut, maka akan terbayang rumah atau gedung tinggi yang banyak menggunakan kaca pada bangunannya. Padahal hal ini salah sama sekali. Kaca-kaca tersebut tidak menyebabkan pemanasan global itu sendiri. Hal ini hanyalah istilah yang berasal dari rumah-rumah kaca di negara-negara beriklim sedang. Rumah-rumah tersebut digunakan untuk membudidayakan buah-buahan serta sayur-sayuran. Prinsip dari rumah kaca tersebut adalah sinar matahari akan dengan mudah menembus kaca yang bening. Setelah menyinari tumbuhan yang ada di dalam rumah kaca, sinar akan dipantulkan kembali dan menyebabkan suhu menjadi hangat. Panas tersebut akan dihalangi oleh kaca-kaca. Sehingga ruangan tetap terjaga kehangatannya. Begitu pula yang dialami oleh bumi. Cahaya matahari yang sudah sampai ke permukaan bumi akan tertahan oleh selubung gas-gas rumah kaca sehingga tak dapat kembali ke angkasa. Pada akhirnya, panas itu akan tetap berada dibumi, lalu akan semakin bertambah, dan menyebabkan naiknya suhu rata-rata secara bertahap.

Isi

Pengertian dari pemanasan global itu sendiri adalah meningkatnya temperatur rata-rata bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh Efek Rumah Kaca. Panas dari bumi yang seharusnya dipantulkan lagi ke angkasa, tertahan oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Gastersebut antara lain adalah karbon dioksida dan metana.
Faktor utama penyebab makin meningkatnya gas-gas tersebut adalah perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Kebutuhan manusia terus bertambah. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut dengan cepat dan efesien, dibutuhkan industri-industri besar. Memang hasilnya bagi manusia sangat menguntungkan, tapi limbah hasil keluaran pabrik itu yang sangat tidak berpihak pada alam. Air, Udara, dan tanah akan tercemar jika tidak ditangani dengan sistem penanggulangan yang berwawasan lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan berbahan bakar fosil juga akan ikut mempercepat pemanasan global. Asap hasil emisi kendaraan bermotor yang tidak sempurna mengandung karbon dioksida dan karbon monoksida. Dua jenis material tersebut tidak sanggup diserap seluruhnya oleh tumbuhan yang jumlahnya semakin berkurang.
Dampak yang diakibatkan oleh pemanasan global hampir semuanya negatif. Mungkin ada beberapa dampak positif dari fenomena ini, tapi yang akan kita bahas hanyalah dampak negatifnya.
Secara tidak langsung, pemanasan global ini berpengaruh pada cuaca yang tidak menentu. Suhu rata-rata permukaan bumi meningkat secara bertahap. Dari naiknya suhu rata-rata tersebut, tingginya permukaan air laut juga berpengaruh. Pemanasan yang berpusat di belahan utara bumi, menyebabkan es di kutub utara mencair. Dengan cairnya es tersebut, debit air laut akan bertambah dan menyebabkan pulau-pulau rendah akan tenggelam dan hilang. Hasil pertanian pun tidak luput dari pengaruh pemanasan global. Hujan atau kemarau yang terlalu panjang, menyebabkan sering terjadi banjir atau kekeringan parah. Pertumbuhan tanaman akan terganggu yang pada akhirnya juga akan mengurangi hasil panenan.
Dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007, dapat dilihat dampak pemanasan global yang akan terjadi per 1 derajat Celcius kenaikan rata-rata suhu dunia dalam rentang kenaikan 1-5 derajat Celcius. Berdasarkan data ini, antara 1970 hingga 2004, di Indonesia telah terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius yang dapat mengakibatkan: Penurunan produksi pangan sehingga bisa meningkatkan risiko bencana kelaparan, peningkatan kerusakan pesisir akibat banjir dan badai, peningkatan kasus gizi buruk dan diare, serta perubahan pola distribusi hewan dan serangga sebagai vektor penyakit.
Dari segi kesehatan, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress udara panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria. Persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperatur meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, demam berdarah dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

Penutup

Dampak negatif dari pemanasan global memang sangat banyak. Baik itu secara langsung atau tidak langsung pada manusia. Secara tidak langsung yaitu dengan merusak lingkungan yang akan mengganggu pemenuhan kebutuhan manusia. Secara langsung yaitu dengan suhu yang terasa semakin panas yang mengganggu kesehatan manusia. Pemanasan global memang tidak bisa dicegah, Tapi hal tersebut masih bisa diperlamban. Mulai dengan pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan dan menjalankan prinsip daur ulang, menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, dan mengurangi penggunaan SDA yang tidak perlu.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


 
Supported : BLHD BONE | KPPM BONE | DISBUDPAR BONE | edit | edit | edit | Latebo
Copyright © 2011. PUSAT INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA - All Rights Reserved
MARI SELAMATKAN DAN LESTARIKAN LINGKUNGAN Pilhi Bone Desain Teluk Bone
Proudly powered by Blogger